Chairil Anwar adalah sosok yang sejak semua menaruh curiga pada maksud baik Jepang yang membentuk Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidoso) pada 1943. Baca juga: 28 April, Hari Puisi Nasional dan Mengenang Chairil Anwar. Chairil Anwar mempunyai pandangan tersendiri mengenai seni di Indonesia dan ingin mengadakan revolusi dalam dunia sastra. Chairil banyak menelurkan puisi-puisi yang mayoritas bertemakan kematian, individualisme, dan ekstensialisme. Karya-karya Chairil dikompilasikan dalam tiga buku, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir yang merupakan kumpulan puisi bersama Asrul Sani dan Rivai Apin (1950), serta Chairil Anwar penulis puisi AKU lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922, ia meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun pada tanggal ini biasanya sering dibacakan puisi-puisi beliau oleh komunitas sastra di penjuru negeri, ia dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Karya-karya Chairil dikompilasikan dalam tiga buku, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir yang merupakan kumpulan puisi bersama Asrul Sani dan Rivai Apin (1950), serta pemahaman ke dalam Bahasa Inggris, Jerman, dan Spanyol. Kumpulan Puisi-puisi Chairil Anwar AKU Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerajang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mahu hidup seribu tahun lagi March 1943 Aku (puisi #2 Asrul Sani, Chairil Anwar, dan Rivai Apin yang mengumpulkan karya puisi bersama-sama berjudul "Tiga Menguak Takdir" yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku di tahun 1950. Mereka bertiga bukan hanya menjadi pendiri " Gelanggang Seniman Merdeka ", malahan didaulat menjadi tokoh pelopor sastrawan Angkatan 45. Beberapa karya Chairil Anwar menulis puisi tentang pahlawan, yang cocok dibawakan baik pelajar, mahasiswa maupun umum. Seperti kita ketahui bahwa dalam peringatan Hari Pahlawan ini juga menjadi momen untuk mengigat kembali cacatan sejarah, mengapa dan apa yang terjadi dalam peristiwa pada 10 November ini. jsnIi0Y.

kumpulan puisi karya chairil anwar